Idelanya, “New Normal” Diterapkan Akhir Juni 2020 Ini Kata Pakar Kesehatan

Pemerintah Indonesia sudah berancang-ancang akan menerapkan new normal di tengah pandemi Covid-19, masyarakat pun diminta untuk bersiap-siap. Seprti yang disampaikan Presiden Jokowi agar masyarakat berdamai dengan corona.

Sementara di sisi lain, data yang dihimpun suaramerahputih.com, kasus positif dan kematian karena Covid-19 di Indonesia hingga kini masih terus meningkat. Bahkan diprediksi setelah lebaran bakal terjadi lonjakan.

Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menegaskan, pemerintah pusat belum bisa menerapkan new normal di awal Juni 2020. Karena, kasus positif Covid-19 justru diprediksi melonjak tajam setelah Lebaran Idul Fitri.

Kata Hermawan, Idealnya, new normal mulai diterapkan pada akhir Juni 2020. “Jadi hemat saya tidak akan awal (Juni), mungkin di akhir Juni ya,” ungkapnya, seperti dikutip dari merdeka.com, Senin (25/5).

Hermawan juga mengkritisi langkah pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena, selama PSBB pemerintah tidak melakukan intervensi serius sehingga kasus Covid-19 tidak mengalami penurunan, justru sebaliknya.

“Kalau saja kemarin di awal Mei dilakukan dengan konsekuen, disiplin dan juga menyeluruh, mestinya menjelang Juni ini harusnya sudah (terkendali). Tapi ini kan mundur jadinya,” ujarnya.

Hermawan berharap, di awal Juni nanti pemerintah akan serius menjalankan PSBB sehingga pada akhir Juni akan terjadi penurunan kasus Covid-19 yang sangat signifikan.

Dan ketika kasus positif turun itulah, upaya-upaya untuk menghadapi new normal pantas diwacanakan. Selain itu, bila new normal diterapkan, maka pemerintah harus menyediakan fasilitas pendukungnya.

Seperti tempat cuci tangan di ruang-ruang publik, dan pengawasan ketat pelaksanaan protokol kesehatan.

Dan yang tidak kalah penting juga adalah, soal kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus konsisten. “Kebijakan itu jangan sampai inkonsisten, jangan sampai berbeda lagi satu sama lain. Intinya pemerintah harus siap dengan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan. Itu yang paling penting,” pungkasnya.(tim/say)

Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Merdeka.com (Naskah Berita Asli)

Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya

Baca juga :