Kementerian Sosial menemukan sebanyak 21 juta data ganda yang terdaftar pada bantuan sosial (bansos) pada Kamis, (22/4/2021) yang merupakan data penerima PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Tri Rismaharini, Menteri Sosial mengatakan, data ganda yang dimaksud dalam temuan Kemensos adalah nama ganda, atau penerima mendapat bantuan ganda.
Sehingga, pemerintah menghilangkan nama-nama ganda tersebut dan menyisakan satu nama sehingga menjadi data
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS ) baru atau New DTKS.
“Pada 1 April 2021, karena ini sebagai dasar untuk kami memberikan bantuan, maka kami memutuskan dengan keputusan Kemensos Nomor 12/HUK/2021, sehingga menjadi new DTKS” ungkapnya, seperti dikutip dari Kompas.com
Risma juga mengatakan, meski sudah menghilangkan nama-nama ganda tersebut, penerima bansos masih bisa tetap mendapatkan bantuan.
Dan dalam program bantuan sosial ini, Kemensos juga kerjasama dengan berbagai lembaga sebegai bentuk transparansi, seperti dengan Kepolisian RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kejaksaan Agung RI.
Selain itu, Kemensos juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Bank Himbara, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam penyaluran dana bantuan. Mensos Risma juga meminta pemerintah daerah untuk aktif melakukan pemutakhiran data sesuai mekanisme yang ditetapkan Kemensos.
Sementara untuk mengecek penerima Bansos, Risma juga menjelaskan data New DTKS tersebut dapat diakses oleh publik melalui aplikasi berbasis web di http://cekbansos.kemensos.go.id/. Ini Cara Mengeceknya :
Berita Lanjutan : Berikut langkah-langkah Cek Data Penerima Bansos Terbaru.. :
Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya
Baca juga :