Nah, periode tropis Matahari ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan Matahari untuk bergerak dari sebuah titik Aries (vernal ekuinoks) menuju titik Aries berikutnya yang bersebelahan.
“Derivasinya ke dalam kalender menghasilkan durasi 365 hari atau 366 bila kabisat,” ujarnya.
Sebaliknya, dalam kalender bulan, basisnya adalah periode sinodik Bulan. Ini dimaksukan sebagai rentang waktu yang dibutuhkan Bulan untuk bergerak dari sebuah titik konjungsi ke titik konjungsi berikutnya yang bersebelahan. “Periode sinodik itu rata-rata 29,5 hari,” kata dia.
Sehingga, derivasinya dalam kalender Hijriyah akan menghasilkan durasi 354 hari atau 355 hari bila kabisat. Maka, tahun hijriyah selalu lebih cepat 10-11 hari dibanding tahun Gregorian.
Lebih spesifik lagi, 36 bulan kalender Gregorian relatif setara dengan 37 bulan kalender hijriyah.
Mengingat durasi bulan kalender Gregorian umumnya 30 atau 31 hari, maka dapat diperhitungkan bahwa dalam sekitar tiga tahun, sebuah fenomena fase Bulan seperti purnama atau perbani akan berulang pada tanggal yang sama atau berdekatan bagi kalender Gregorian. “Inilah penyebabnya kenapa berulang setiap 3 tahun,” ujarnya.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)