Meskipun tren harga kontrak Aramco (CPA) terus mengalami meningkatan dan telah menyentuh angka 775 dolar AS per metrik ton pada Februari 2022. Namun, PT Pertamina (Persero) dan pemerintah tetap mempertahankan harga elpiji subsidi tiga kilogram
Peningkatan sebesar 21 persen dari rata-rata CPA ini merupakan dampak dari kondisi geopolitik yang memanas antara Rusia dengan Ukraina.
Irto Ginting Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga mengatakan, meski tren CPA terus meningkat, elpiji subsidi tiga kilogram tidak mengalami perubahan harga.
Menurutnya, harga elpiji subsidi tiga kilogram tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
Selain itu,perrtamina juga mencatat porsi konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram sekitar 93 persen dari total konsumsi elpiji nasional. Dan produk elpiji ini dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu.
Pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp11.000 per kilogram, sehingga masyarakat dapat membeli elpiji subsidi tiga kilogram dengan harga yang terjangkau.
Saat ini, Pertamina hanya menyesuaikan harga untuk elpiji non subsidi, sesuai kebijakan yang berlaku mulai 27 Februari 2022. Seeprti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7 persen skala nasional.(ant/tim/say)