Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah hampir satu tahun berlangsung. Tapi, tidak ada satu pun warga Suku Baduy yang terkonfirmasi positif corona.
Padahal, di Kabupaten Lebak, hingga Kamis (21/01/2021) jumlah kasusnya Covid-19 sudah mencapai 1.179 yang tersebar di 28 kecamatan.
Sekedar informasi yang dikutip dari Wikipedia, Suku Baduy atau Orang Kanekes merupakan kelompok etnis masyarakat adat suku Sunda Baduy di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, mereka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar.
Jaro Saija, Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes mengatakan, hingga kini tidak ada sama sekali orang Kanekes yang terkonformasi positif Covid-19. “Tidak ada, tidak ada sama sekali, masih nihil,” ungkapnya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Saija juga mengatakan, nol kasus di Baduy ini merupakan hasil dari segala upaya yang sudah dilakukan. Diantaranya dengan menetapkan protokol kesehatan yang ketat dan Doa bersama.
Kata Saija, sejak corona pertama kali ada di Indonesia pada Maret tahun lalu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan cepat. “Warga Baduy yang ada di perantauan diperintahkan untuk langsung pulang, semua pulang dari Jakarta, Tangerang, Bandung,” katanya.
Sementara warga Baduy yang sudah di dalam wilayah Desa Kanekes dilarang untuk bepergian dan semua wajib masker. Karena kawasan Baduy merupakan kawasan adat yang kerap dikunjungi wisatawan.dan selama pandemi, Baduy langsung membatasi kunjungan.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pencegahan dengan cara tradisional serta menggunakan manta dan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi warga Baduy.
“Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya,” pungkasnya.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)