Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, meresmikan layanan Pusat Keselamatan dan Kegawatdaruratan (Pusaka) milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof.Dr.Soekandar. Layanan Pusaka ini diharapkan mampu memberikan layanan darurat yang lebih cepat dan efektif, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan segera terkait kesehatan dan kecelakaan di jalan maupun tempat kerja.
Diketahui, layanan Pusaka merupakan unit kerja yang menjadi wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat, cermat, efektif dan mudah dilakukan evakuasi bagi masyarakat. Diselenggarakan 24 jam secara terus menerus yang terintegrasi dengan call center 112 milik Diskominfo Kabupaten Mojokerto.
Pusaka sendiri juga mempunyai beberapa fungsi pelayanan kepada masyarakat seperti pemberi pelayanan gawat darurat (gadar) melalui proses pemilahan kondisi (triase), pemandu pertolongan pertama (pertolongan pertama), pengevakuasi korban/pasien gadar, dan pengkoordinasi dengan fasilitas pelayanan Kesehatan (faskes jejaring).
Tak hanya itu, layanan Pusaka milik RSUD Prof. Soekandar juga telah didukung dengan berbagai fasilitas antara lain ruang pusat kendali kegawatdaruratan, ambulans GPS Tracker yang memudahkan pihak rumah sakit untuk memantau terkait perjalanan ambulan dalam menuju pasien.
Selain itu terdapat fasilitas Web & Mobile Application, dimana dokter dan pasien dapat berinteraksi secara langsung untuk mengetahui kondisi pasien yang akan ditangani. Serta terintegrasi dengan call center 112 untuk memudahkan masyarakat dalam membutuhkan layanan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menyampaikan bahwa peresmian layanan Pusaka ini merupakan tindak lanjut dari upaya RSUD Prof. Dr. Soekandar untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Ini merupakan langkah lanjut dari ikhtiar kita semuanya yang khususnya dari RSUD Prof.Dr.Soekandar. Step by step nya bagaimana pelayanan khususnya dibidang kesehatan terhadap masyarakat yang sudah dalam kondisi sakit dan membutuhkan pelayanan untuk proses penyembuhannya,” jelas Bupati Ikfina, Rabu (11/9) siang.
Layanan Pusaka ini, kata Bupati Ikfina, tidak hanya akan melayani masyarakat umum tetapi juga perusahaan-perusahaan besar di Kabupaten Mojokerto yang rentan terhadap kecelakaan kerja, seperti halnya di kawasan industri Ngoro Industri Persada (NIP).
“Tentunya kami akan melakukan sosialisasi khusus untuk kegawatdaruratan yang berhubungan dengan kesehatan pribadi di tempat kerja ataupun karena kecelakaan kerja ini bisa dimanfaatkan nanti fasilitas Pusaka Soekandar. Sehingga penting tidak hanya Ngoro industri Persada, melainkan di beberapa perusahaan-perusahaan besar yang mungkin menggunakan alat-alat permesinan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Ikfina juga menjelaskan, layanan Pusaka dinilai, mengimplementasikan pelayanan jemput bola, dimana pasien dapat segera mendapatkan penanganan tanpa harus menunggu lama.
“Sebetulnya pelayanan Pusaka Soekandar adalah bentuk pelayanan ‘jemput bola’ yang lebih fokus pada bagaimana pasien-pasien ini bisa cepat mendapatkan pelayanan. Jadi, menguraikan waktu dari kejadian sampai bertemu dengan Nakes,” jelasnya.
Sehingga untuk menunjang layanan Pusaka tersebut, Bupati Ikfina menegaskan, akan terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan tenaga kesehatan, infrastruktur, maupun sarana dan prasarana RSUD Prof. Dr. Soekandar.
“Kalau alkesnya rasa saya sudah aman dan tetap kedepannya akan terus ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan. Disisi yang lain, sarana prasarana penunjang diluar alkes. Misalnya, meja kursi di tempat tunggu atau meja kursi, almari di ruang pelayanan, ini juga perlu untuk mendapatkan perbaikan atau pembaruan. Sehingga, akan lebih menjadikan RSUD Soekandar lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Kalau bisa perbaikan ini bisa menjadi pasien yang sakit, bisa mengurangi rasa sakitnya karena kenyamanan yang disediakan,” ucapnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga mengatakan dengan banyaknya inovasi pelayanan keselamatan dan kegawatdaruratan milik RSUD Soekandar, diharapkan dapat menekan angka kematian yang menyebabkan pelayanan kurang cepat.
“Harapan kita bisa menekan jumlah kematian atau morbiditas dari pelayanan yang tertunda. Karena berhubungan dengan masalah waktu. Semakin cepat respon, semakin cermat respon karena ini akan dipandu oleh IGD,” jelasnya.
“Nanti menunjang efektivitas, kami nanti evaluasi diawal dan setiap dua minggu sekali secara berkelanjutan dengan perbaikan-perbaikan yang betul-betul nanti tujuan untuk penanganan kegawatdaruratan dengan jemput bola dengan waktu sesingkat-singkatnya. Betul-betul kita bisa cukupi,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Prof Soekandar dr Djalu Naskutub mengatakan, untuk layanan Pusaka atau biasa disebut Public Safety Center (PSC) ini, masih melayani wilayah Mojosari dan sekitarnya.
“Untuk sementara ini pusaka soekandar masih bisa menjangkau wilayah kawedanan mojosari dan sekitarnya,” tutupnya.
Pengetahuan pada peresmian layanan Pusaka juga melibatkan Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, para asisten dan staf ahli Bupati Mojokerto, Kepala Perangkat Daerah, Direktur BUMD dan BUMN, serta Camat. (Abidah)