Pantai Gayasan, yang terletak di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, menarik ratusan nelayan dari Kabupaten Trenggalek dari jarak jauh untuk mencari delapan anak buah kapal Mandala yang hilang setelah ombak setinggi 7 meter menggulung mereka.
Ratusan nelayan dari Trenggalek bertemu dengan nelayan dari Blitar yang telah menolong 15 orang ABK KM Mandala yang selamat saat tiba di Pantai Gayasan. Nelayan Blitar ini berasal dari Desa Tambakrejo Kabupaten Blitar.
Mereka rela meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan di pantai Tambakrejo untuk membantu mencari delapan ABK KM Mandala yang hilang. Tidak ada arahan khusus dari pemerintah daerah untuk berpartisipasi dalam pencarian korban hilang, tetapi rasa solidaritas mendorong para nelayan dari Tambakrejo, Kabupaten Blitar, untuk bergabung dengan nelayan dari Trenggalek selama proses pencarian.
“Saya tadi sudah berangkat mancing mas, diteriaki oleh kerabat saya yang ditepi katanya ada kapal karam 8 meninggal, jadi saya terpanggil untuk ikut kesini,” ucap Tekno, nelayan asal Tambakrejo Kabupaten Blitar, Jumat (08/09/23).
Sebagai teman seprofesi, para nelayan dari Tambakrejo Kabupaten Blitar tidak berpikir dua kali untuk membantu nelayan dari Trenggalek yang mengalami kesulitan. Beberapa dari mereka rela berjalan kaki belasan kilometer melewati bukit untuk sampai ke lokasi KM Mandala yang runtuh akibat ombak.
Untuk membantu pencarian dan menepikan kapal KM Mandala yang rusak, mereka rela menahan lapar selama berjam-jam. Semua tindakan yang dilakukan oleh nelayan dari Tambakrejo dilakukan karena rasa solidaritas dan empati.
“Tadi beberapa orang jalan kaki milih muter melewati bukit memang lebih cepat tapi ya capek mas, seperti ini kan sebagai bentuk empati kita,” jelasnya.
Mereka yang berasal dari Trenggalek juga sangat solid. Ratusan nelayan langsung berangkat dari Trenggalek dengan truk dan mobil bak terbuka setelah mendengar bahwa saudara dan tetangga mereka tenggelam di pantai Gayasan.
Kedatangan ratusan nelayan dari Trenggalek ini dengan satu tujuan yang melakukan pencarian terhadap 8 ABK KM Mandala yang hilang. Selain menempuh jalur darat, ada pula nelayan yang datang Pantai Gayasan dengan menggunakan kapal.
Total ada dua kapal yang berangkat dari Prigi, Trenggalek yang ikut melakukan pencarian korban di sekitar wilayah laut Gayasan.
“Tadi kesini bareng-bareng mas, naik truk, mobil dan pick up. Ada pula perahu yang ikut mencari dari laut sana,” kata Gondin, nelayan asal Trenggalek.
Para nelayan asal Trenggalek ini bahkan tidak pulang ke kampung halamannya. Mereka akan bermalam di Poskamladu yang didirikan oleh tim gabungan Basarnas, TNI-Polri di area Tambakrejo, Kabupaten Blitar.
Rencananya para nelayan dari Kabupaten Trenggalek ini, akan tetap bertahan di sekitaran pantai Gayasan dan Tambakrejo hingga 8 orang ABK yang dinyatakan hilang tersebut ditemukan. “Ini nanti akan ke Tambakrejo untuk menunggu hasil pencarian disana,” pungkasnya. (bjt/mjf/ram)