Melalui cuitan di akunnya, tersangka menawarkan harga video porno mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bagi calon pembeli yang berminat dengan video-video itu, tersangka bakal memberikan sebuah link khusus untuk akses ke Telegram.
Di aplikasi percakapan tersebut, tersangka dan calon pembeli akan melakukan kesepakatan harga. Pembeli juga bisa memesan tema video dewasa yang diinginkan.
“Tempat buat di dalam kamar hotel sesuai tema yang dipesan. Pembuatan sesuai tema pemesanan,” ujarnya.
Berdasar keterangan tersangka, pembeli video-video mereka tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara.
Sementara mengenai harga video kebaya merah, tersangka mendapatkan pesanan bertema resepsionis hotel dari sebuah akun Twitter.
Video itu kemudian direkam oleh tersangka di sebuah hotel di Surabaya. Tidak ada orang lain yang terlibat dalam pembuatan video kebaya merah. “Mereka bergantian mengambil gambar dengan ponsel,” tuturnya.
Untuk video kebaya merah tersebut, tersangka mematok harga Rp 750.000. Saat ini, polisi tengah mendalami akun Twitter yang meminta kedua tersangka membuat video kebaya merah tersebut.(tim/say)