Jalan poros penghubung Kecamatan Kedungdung dengan Kecamatan Banyuates, Sampang rusak parah. Jalan itu dipenuhi kubangan lumpur. Kondisi itu membuat sejumlah warga, petugas kesehatan, guru, hingga siswa sekolah kerap terjatuh saat melewati jalur itu.
“Kalau enggak salah puasa kemarin. Teman saya yang memfoto. Teman saya turun karena jalur itu rusak parah. Saya berusaha menyeimbangkan motor dengan kaki, ternyata pijakan kaki saya pas di kubangan lumpur sehingga saya jatuh,” Kata Sriwati, seorang tenaga kesehatan Sampang kepada detikJatim, Selasa (31/5/2022).
Sriwati mengatakan, kejadian itu tidak hanya sekali menimpanya. Terutama saat musim hujan. Selama bertugas di salah satu fasilitas kesehatan di Sampang sejak 2018, ia selalu menyediakan baju cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terjatuh di kubangan lumpur.
“Kalau jatuh di tempat ini sudah tak terhitung. Bahkan saya pernah harus kembali ke rumah setelah jatuh hingga seragam saya penuh lumpur. Waktu itu kebetulan saya tidak membawa pakaian ganti,” katanya.
Sama halnya dengan Arifin, warga Dusun Seloros, Desa Batu Poro Barat, itu juga mengakui bahwa jalan itu rusak sejak lama. Masyarakat sempat memperbaiki jalan itu secara swadaya, tapi upaya itu seolah-olah percuma.
Kondisi jalur poros penghubung di Kabupaten Sampang yang rusak parah dan berlumpur membuat pengendara terjatuh.
“Rusaknya Jalan ini sudah bertahun-tahun. Parahnya, (yang rusak) hampir 10 kilometer lebih. Penuh kubangan lumpur. Terutama kalau pas hujan. Sehingga banyak yang menjadi korban. Kebanyakan (korbannya) ibu-ibu. Kalau siswa dan guru yang pasti tidak pernah pakai sepatu dan celananya pasti berlepotan lumpur kalau lewat sini,” ujar Arifin.
Camat Kedungdung Mohammad Sulhan membenarkan, jalan yang rusak parah itu merupakan Jalan Poros Kabupaten Sampang yang menghubungkan Kecamatan Kedundung dengan Banyuates. Menurutnya, pemerintah sudah melakukan perbaikan jalan itu, namun tidak bisa tuntas dalam sekali pengerjaan.
“Perbaikan jalan itu memang sudah menjadi prioritas pemerintah kabupaten. Kalau enggak salah, 2020 kemarin sudah ada perbaikan betonisasi Jalan sepanjang 6 sampai 7 kilometer. Tapi memang perbaikannya belum sampai di jalan itu, karena terbatas anggaran,” kata Sulhan.
Sulhan memang tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa panjang jalur poros kabupaten yang mengalami kerusakan parah. Ia hanya bisa memastikan kerusakan parah itu memang terjadi di sejumlah titik karena struktur tanah yang tidak stabil.
“Kalau panjang Jalan yang rusak parah itu kira-kira tidak sampai satu kilometer. Itu pun parahnya karena banyak kendaraan barat seperti dump truck yang tetap lewat di jalur itu,” katanya.(tim/Sam)