Ternyata, Erupsi Gunung Semeru Bukan Tiba-tiba, Ini Faktanya


Nana mengungkapkan, letusan Gunung Semeru memiliki karakter berbeda. Hal ini disebabkan, setiap komplek gunung berapi di Indonesia memiliki dapur magmanya tersendiri.

Kata Nana, dilihat dari tipe letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, dan berdasarkan hasil penelitian dan historis, Gunung Semeru secara spesifik memiliki erupsi yang besar. Setelah itu, Gunung Semeru akan tertidur kembali.

Karakter ini berbeda dengan gunung-gunung lain semisal Merapi atau Sinabung. Dinamika magma dari gunung tersebut bergerak simultan. Artinya, erupsi dengan intensitas kecil bisa terjadi dalam waktu yang sering.

Oleh karena itu, setiap gunung berapi di Indonesia memiliki stasiun pengamatannya sendiri. Dan menurut Nana yang merupakan Guru Besar bidang Ilmu Geomorfologi ini, proses mitigasi kebencanaan gunung berapi di Indonesia sudah baik.

Indonesia sudah memiliki peta kawasan rawan bencana yang disusun oleh ahli geologi dan vulkanologi. Peta ini menjadi pedoman lembaga terkait melakukan mitigasi bencana khususnya erupsi gunung berapi hingga memetakan wilayah-wilayah rawan bencana, termasuk di dalamnya permukiman yang rawan terdampak serta sungai yang akan menjadi aliran lahar.(tim/say)

Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya

Baca juga :