Emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Pemerintah Jokowi akan menurunkan emisi karbon 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Apa Itu Emisi Karbon?
Emisi berhubungan dengan proses perpindahan suatu benda. Menurut Cambridge Dictionary, emisi adalah sejumlah gas, panas, cahaya, dan lain-lain yang dikirimkan keluar. Kata ini sering digunakan untuk menyebut emisi panas, emisi cahaya, hingga emisi karbon.
Lantas, apa itu emisi karbon? Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya.
Emisi karbon menjadi kontributor perubahan iklim bersama dengan emisi gas rumah kaca. Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara signifikan.
Emisi karbon disebabkan oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon, seperti yang berkaitan dengan segala aktivitas manusia atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan, negara, dan lain-lain.
Emisi karbon juga disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur, pemanasan, dan transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik untuk keperluan barang dan jasa yang dikonsumsi.
Emisi karbon berdampak terhadap perubahan iklim global secara cepat, Wuhu semakin panas hingga muncupnya bencana yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk kesehatan dan ekonomi.
Jejak karbon dapat dikurangi melalui melalui peningkatan efisiensi energi dan perubahan gaya hidup dan kebiasaan membeli dalam memilih produk Raman lingkungan.
Pengalihan penggunaan energi dan transportasi dapat berdampak pada jejak karbon primer. Contohnya adalah menggunakan transportasi umum, seperti bus dan kereta api, memasang lampu hemat energi, menambahkan insulasi pada bangunan. Selain itu, emisi karbon juga dapat dikurangi dengan menggunakan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan.(tim/say)