Lantas, Apakah skenario itu sudah berjalan?
Luhut telah menyatakan skenario terburuk (worst-case scenario) sudah berjalan. Konteksnya adalah penyiapan fasilitas kesehatan di zona merah dalam PPKM Darurat ini.
“Kesiapan rumah sakit, tempat tidur, saya kira kerja sama Kementerian Kesehatan dan PUPR sudah berjalan dengan baik. Penambahan-penambahan tempat tidur di Jakarta dengan worst-case scenario saya kira berjalan terus. Dan juga, di Jawa Barat di Bandung, di Semarang, sampai Jawa Timur dan Bali,” kata Luhut.
Luhut juga meminta TNI membuka rumah sakit-rumah sakit lapangan. Dengan demikian, jumlah ICU makin banyak tersedia dan mengurangi kasus pasien kesulitan mendapatkan tempat tidur. Ada pula Rumah Sakit Haji Jakarta di Gedung Arafah digunakan untuk penanganan pasien COVID-19.
Bantuan luar negeri
Soal bantuan dari luar negeri dalam penanganan COVID-19, Indonesia sudah mendapatkannya. Singapura mengirimkan bantuan peralatan kesehatan, seperti ventilator serta tabung oksigen dan APD. Bantuan tersebut diangkut menggunakan pesawat angkatan udara Singapura.
Bantuan dari Singapura akan dikirim dengan dua tahap pengiriman, secara detail terdiri dari 200 ventilator, 756 tabung oxygen cylinder, 600 oxygen concentrators, dan beragam kebutuhan APD. Serah-terima tersebut juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pertahanan Singapura dan Singapore Armed Force (SAF).
“Singapura menunjukkan sebagai sahabat sejati bagi Indonesia. Bukan hanya Pemerintah Singapura yang begitu cepat memberikan bantuan, tetapi juga perusahaan serta masyarakat Singapura yang terpanggil untuk memberikan bantuan bagi penanganan COVID-19 di Indonesia,” kata Dubes Tommy, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7) lalu.
Australia juga memberikan bantuan. Dilansir ABC Australia, negara tetangga di sebelah selatan itu akan mengirimkan 1.000 ventilator, 700 konsentrator oksigen, 170 tabung oksigen, dan 40 ribu alat tes COVID-19 ke Indonesia. Pemerintah Australia juga akan mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Menlu RI Retno LP Marsudi juga telah menyampaikan pada 2 Juli lalu, Amerika Serikat bersedia menambah 1 juta vaksin ke Indonesia. Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan AS akan mengirimkan vaksin Moderna sebanyak 4 juta dosis. Pada 11 Juli, 3 juta vaksin Moderna benar-benar tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Vaksin dari AS ini dikirim melalui COVAX.
Pada 1 Juli lalu, bantuan dari Jepang juga datang. Wujudnya adalah 998.400 dosis vaksin AstraZeneca. Ini adalah sumbangan pemerintah Jepang, hasil kerja sama bilateral.
(tim/say)
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)