Penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto kini semakin masif. Setelah muncul Klaster Sidomulyo dengan jumlah kasus dalam satu Lingkungan lebih dari 50 orang. Kini muncul lagi Klaster Pekayon.
Munculnya Klaster Lingkungan Pekayon ini baru ini terdeteksi sejak seorang imam musala di lingkungan tersebut meninggal dunia sepekan yang lalu. Selanjutnya muncul puluhan orang positif.
Heryana Dodik Murtono, Kepala Satpol PP Kota Mojokerto mengatakan, munculnya Klaster Pekayon berawal dari terdeteksinya pria berinisial AW (57) yang meninggal dunia pada Jumat lalu(18/6).
AW yang tinggal di Pekayon Gang 5 ini, sehari-harinya menjadi imam musala di Gang Pekayon Baru yang masih wilayah satu RT, yakni RT 4 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. AW meninggal saat dirawat di RSI Sakinah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
“Hasil tes swab PCR beliau (AW) positif COVID-19, dan sempat berobat ke bidan di Gang Pekayon Baru,” ungkapnya, Sabtu (26/6/2021).
Kemudian, pasca meninggalnya AW, tim tracing menemukan 11 kontak erat dan semuanya terinfeksi Covid-19. Lalu dilanjutkan lagi dan menemukan 94 warga dan hasil tes Antigennya 13 orang positif COVID-19.
“Total 25 warga (Klaster Lingkungan Pekayon) positif COVID-19, termasuk 1 meninggal dan 1 anak-anak usia 11 tahun,” terangnya.
Puluhan warga yang positif Corona ini menjalani isolasi di beberapa tempat. 11 warga dirawat di RSUD dan RS Gatoel Kota Mojokerto, serta di RSI Sakinah.(tim/say)