Vaksin Sinopharm merupakan vaksin berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell). Vaksin Covid-19 buatan Sinopharm telah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
BPOM sendiri telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinopharm pada 29 April 2021 lalu.
Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, berdasar hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab ditemukan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi 78 persen.
Selain itu, Penny mengatakan, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm bersifat ringan, seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberikan vaksin Sinopharm kepada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dalam dua dosis suntikan. Selang waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua disarankan tiga hingga empat minggu.
Selain Sinopharm, pemerintah juga menyiapkan 5 juta dosis vaksin Covid-19 produksi CanSino Biologics, China dalam program vaksinasi gotong royong ini.
Berbeda dengan Sinopharm, vaksin CanSino hanya diberikan dalam satu dosis suntikan.(tim/say)
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)