Aturan Baru WhatsApp – Facebook “Dicibir” CEO Telegram, Ini Katanya

Aturan baru yang diberlakukan bagi pengguna WhatsApp dan wajib disetujui membuat para penggunanya tidak nyaman. Bahkan banyak yang memilih pindah menjadi penggun Telegram.

Pembaruan kebijakan privasi dan persyaratan layanan WhatsApp yang memaksa penggunanya membagi data dengan Facebook
ini juga membuat pendiri Telegram, Pavel Durov ikut buka suara.

Durov mengatakan, Facebook memiliki tim khusus untuk mencari tahu alasan mengapa aplikasi Telegram kini menjadi sangat populer.

“Saya dengar Facebook memiliki departemen yang dikhususkan untuk mencari tahu mengapa Telegram begitu populer. Bayangkan, lusinan karyawan bekerja penuh waktu hanya untuk itu saja,” ujarnya.

Kata Durov, dirinya dengan senang hati memberikan rahasia strategy Telegram kami secara gratis. “hormati pengguna Anda,” katanya.

Durov juga mengatakan, jutaan orang marah dengan kebijakan harus berbagi semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook. Akibatnya, tak heran jika dalam beberapa tahun terakhir pengguna WhatsApp beralih semakin cepat ke Telegram.

“Dengan sekitar 500 juta pengguna dan terus berkembang, Telegram telah menjadi masalah utama bagi perusahaan Facebook,” ucap Durov.

Durov mengklaim, Facebook tidak dapat bersaing dengan Telegram terkait kualitas dan privasi. Pihaknya juga menemukan ada bot yang menyebarkan 3 mitos salah tentang Telegram yang sengaja disebarkan.

Mitos 1: ‘Kode Telegram bukanlah open-source’, Padahal semua aplikasi klien Telegram telah menjadi open source sejak 2013 dan aman.

Mitos 2: ‘Telegram adalah bahasa Rusia’, padahal faktanya, Telegram tidak memiliki server atau kantor di Rusia dan diblokir di sana dari 2018 hingga 2020.

Mitos 3: ‘Telegram tidak dienkripsi’, padahal setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi sejak diluncurkan.
(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : cnnindonesia.com (Naskah Berita Asli)

Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya

Baca juga :