Kevin yang notabene hanya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengaku ilmu mengedit foto yang ia dapat berasal dari platform video YouTube. Dan ia pun mencoba untuk bersaing dengan editor-editor foto terkemuka dan berkelas dari beberapa negara lain.
Singkat cerita, pengumuman pada 11 Maret 2020. Fotonya jadi juara. “Pas buka hasilnya, foto saya muncul paling atas sendiri artinya saya menang,” kata Kevin.
Dan ketika di-scroll layar gawainya ke bawah, ternyata, foto lain di kategori berbeda juga dipilih oleh sponsor, sehingga ada dua foto miliknya yang terpilih menjadi pemenang.
Dengan merasa bangga, Kevin mengaku walaupun fotonya terpilih dua kali, tetapi tidak ada hadiah apa pun yang ia dapatkan. Namun, Kevin merasa sangat bersyukur karena berhasil menjuarai kontes mengedit foto di kancah internasional.
Setelah itu, Kevin yang berusia 23 tahun tersebut mengaku mendapat kontrak dari Adobe untuk mengerjakan beberapa proyek bersama dengan imbalan 6.000 dollar US atau sekitar Rp 90 juta.
“9 hari setelah pengumuman, kalau enggak salah 20 Maret 2020, ada email masuk ngakunya dari product manager Adobe yang nawarin beberapa proyek. Dicantumin juga bayarannya 6.000 dollar,” papar Kevin.
Singkat cerita, terjadilah kesepakatan untuk membuat discovery file dan 20 tutorial editing untuk Adobe Lightroom dengan website yang telah disediakan.
“Discovery file itu semacam tutorial cuma tanpa kata-kata jadi cuma diliatin proses editing dari awal sampai akhir, dan bisa ditemukan di aplikasi Lightroom,” ujar Kevin.
Proyek itu, diakui Kevin butuh perjuangan yang tidak mudah namun untungnya dapat diselesaikan dengan baik. Pria yang saat ini tinggal di Negeri Sakura, Jepang ini juga mengisahkan bahwa dahulu editannya sering diejek dan direndahkan. Namun, hal itu seakan berbalik 180 derajat ketika Kevin berhasil memenangi kontes edit foto dalam taraf internasional.
Karya-Karya Kevin juga diposting di akun instagramnya @pramudyakevin
(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)