Peristiwa seorang pendaki di Gunung Guntur yang tiba-tiba hilang misterius kembali terulang. Kali ini menimpa seorang pendaki bernama Afrizal (16), warga Kecamatan Cilawu Garut yang mendaki bersama 4 orang temannya.
Informasi yang dihinpun suaramerahputih.com, Afrizal mendaki Gunung Guntur di Garut sejak Jumat (3/7/2020) siang, dan dilaporkan hilang pada Sabtu (4/5/2020).
Saat itu, Afrizal tidur di tenda temannya, tiba-tiba hilang secara misterius. Temannya pun sempat menunggu di Pos 3 hingga siang hari, selanjutnya turun ke Pos 1 dan belum menemukannya, hingga akhirnya pulang ke rumah korban dan melaporkan kejadian tersebut.
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD pun langsung melakukan pencarian dengan dibantu warga sekitar, termasuk pekerja di pendakian Gunung Guntur. Pencarian pada hari Sabtu tidak membuahkan hasil hingga akhirnya dihentikan. Lalu pada minggu korban ditemukan dalam kondisi hanya memakai celana dalam.
Iptu Masrokan, Kapolsek Tarogong Kaler mengungkapkan, pendaki tersebut hilang secara misterius pada Jumat malam. “Jumat malam, mereka buka tenda dan menginap di pos tiga jalur pendakian. Pagi harinya, korban sudah tidak ada di tenda,” ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/7/2020).
Korban akhirnya ditemukan oleh warga bernama Entis Sutisna (61) yang juga pekerja di pendakian tersebut. Entis menceritakan, saat itu dirinya bersama dua orang warga lainnya pasrah, karena sudan mencari kemana-mana belum juga menemukan korban.
Lalu, di dekat tempat korban ditemukan, Entis beristirahat karena kelelahan dan Entis pun berdoa agar korban ditemukan. “Saya tawasul, berserah diri karena semuanya. bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban,” katanya.
Korban ditemukan di sumber air yang dikenal dengan nama Cikole yanglokasinya cukup jauh dari tenda saat korban hilang misterius. Saat ditemukan, kondisi korban hanya memakai celana dalam dan keadaannya lemas dan bingung.
Korban kebingungan dan mengaku saat itu dia tidur di tenda, tiba-tiba terbangun di lokasi lain. Dia juga mengaku saat sadar, ia bisa melihat orang lain tapi tidak bisa bicara, dan orang lain yang mencarinya tak bisa melihat dirinya.
Sementara Entis, begitu melihat korban langsung memastikan kalau itu adalah Afrizal, korban yang hilang. Setelah yakin itu pendaki yang dicari, Entis pun langsung memeluknya dan memberi korban pakaian.
Entis mengaku merasa terpanggil untuk ikut melakukan pencarian korban, sekaligus sebagai bentuk tanggungjawab karena selama ini dirinya ikut mengais rejeki dari para pendaki.
Entis khawatir, jika korban hilang dan tidak ditemukan, lokasi pendakian Gunung Guntur ini akan ditutup. “10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang,” tandasnya.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)