Harga minyak dunia sempat anjlok, bahkan berada di zona negatif. Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, mengapa PT Pertamina (Persero) tidak juga menurunkan harga BBM ?
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih impor minyak murah dan memangkas produksi, atau bahkan menutup sektor hulu migas.
Tapi, resikonya adalah, Indonesia akan kembali tergantung dengan impor, padahal sekarang pemerintah sedang berupaya untuk menciptakan kemandirian energi agar cepat terealisasi..
“Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor yang katanya di luar negeri itu murah. Oke, kita andalkan impor, enggak usah kita memproduksi sendiri. Kalau ternyata negara tersebut terjadi lockdown enggak bisa mengirimkan BBM-nya?,” ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/06/2020.
Baca Juga :
Tiga Keluarga Dokter di Madura Meninggal karena Corona, Istri dan Anak Bayinya pun Positif Covid-19
Mendikbud Nyatakan Sekolah TK hingga SMK segera DIBUKA Bulan Juli, Ini Syarat dan Tahapannya
Nicke juga mengakui, harga minyak produksi dalam negeri sempat jauh lebih mahal daripada impor. Namun, perlu ada perhitungan panjang untuk memutuskan meningkatkan impor demi menciptakan harga BBM yang lebih murah.
“Waktu itu, ketika harga minyak dunia naik, tiga bulan kita menunggu untuk menaikkan harga, tidak serta-merta,” ujarnya.
Oleh karena itu, Nicke menekankan bawha masyarakat tidak dapat membandingkan secara langsung pergerakan harga BBM nasional dengan negara tetangga.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (Naskah Berita Asli)