Jelang Tahun Ajaran Baru, Mendikbud Siapkan Skenario di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, kata Hamid, Sekenario pertama, estimasi optimistis sekolah dibuka pada pertengahan Juli sesuai kalender pendidikan, dengan tetap mengacu protokol kesehatan.

Jika pada pertengahan Juli kasus Covid-19 masih tinggi dan PSBB masih diberlakukan, maka pembelajaran jarak jauh untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PAUD Dikdasmen) tetap dilanjutkan.

”Sekolah dibuka kembali paling cepat pertengahan Juli 2020, tetapi harus dilihat kondisi pandemi Covid-19 ini. Kami hanya menyiapkan syarat dan prosedur. Terkait kondisi kesehatan dan keamanan terkait pandemi ini, itu ada di Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan,” kata Hamid Muhammad seperti dilansir Kompas.com pada Selasa (12/5/2020).

Skenario yang kedua, kata Hamid, pembukaan sekolah dilakukan secara parsial sesuai kondisi tiap-tiap daerah. Jika suatu daerah sudah dinyatakan aman dari Covid-19, sekolah bisa dibuka meski di daerah lain belum aman.

Namun, harus ada kepastian yang didukung data bahwa daerah tersebut betul-betul aman Covid-19 dan keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama. Sedangkan daerah yang belum aman tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh.

Hamid juga mengakui, bahwa pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan selama ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, jika PSBB diperpanjang, perlu ada strategi khusus agar pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung lebih efektif, khususnya bagi siswa baru.

”Untuk siswa baru, harus ada pertemuan awal untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mengingat siswa dan guru belum saling kenal,” ujarnya.

Pertemuan awal ini, kata Hamid, tidak harus satu kelas bersama-sama, tetapi bisa bergantian dengan mengacu protokol kesehatan. “Memang harus ada ekstra usaha dari sekolah dan guru,” tegas Hamid.(tim/say)

Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Kompas.com (naslah berita asli)

Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya

Baca juga :