Didi Kempot, penyanyi campursari yang legendaris memang telah meninggal dunia di Solo, Jaw Tengah pada Selasa (5/5/2020).
Namun, namanya akan selalu dikenang karena karya-karyanya yang mendunia dan inisiatifnya dengan menggelar konser amal dari rumah yang disiarkan langsung Kompas TV menjadi sebuah memori tersendiri bagi program peduli Covid-19.
Informasi yang dihimpun, dalam konser amal dari rumah selama 3 jam, Didi Kempot mampu mengumpulkan dana Rp 5 miliar hingga diperpanjang dan dana yang terkumpul pun mencapai lebih dari Rp 7 miliar.
Pada saat Didi Kempot meninggal, ada sebuah petisi yang ditanda tangani 24.171 orang hingga Mingg hari ini (10/05/2020) yang intinya mengenai pembuatan memorabilia atau monumen Didi Kempot
Ternyata, petisi itu juga senada dengan rencana Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo yang akan membangun sebuah monumen bagi Didi Kempot.
Awalnya, petisi memorabilia Didi Kempot itu digaungkan oleh Hanindha Cholandha yang mengemukakan bahwa Didi Kempot adalah seniman yang karya-karyanya mampu menembus batas generasi.
Didi juga dianggap seniman yang sangat peduli, termasuk berhasil mengumpulkan miliaran donasi demi penanganan Covid-19.
Agenda petisi itu pun ditanggapi langsung oleh Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo. “Tidak usah pakai petisi, kita sudah pikir ke sana, kalau dibuatkan monumen Mas Didi Kempot,” ungkapnya seperto dikutip dari Kompas.com.
Bahkan, Rudy juga sudah melayangkan surat kepada Menteri Sosial mengenai usulan pemberian anugerah untuk Didi Kempot berupa monumen. “Ini kita mengirim surat ke Mensos, supaya ada anugerah penghargaan sebagai musisi yang punya talenta yang luar biasa,” terangnya.
Sementara mengenai monumen memorabilia yang akan dibangun, kata Walikota, perlu dibikin rancanangannya terlebuh dulu. Mengenai lokasinya, ada dua lolasi yang tepat, yakni, Stasiun Balapan atau Terminal Tirtonadi, dua lokasi ini juga menjadi judul lagu Didi Kempot.
Rudy juga mengatakan, akan membahas lokasi pendirian monumen tersebut bersama dengan para seniman lainnya. “Kita akan bicarakan dengan tokoh-tokoh seniman dan budayawan, sebaiknya di mana,” tandasnya.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih