5 perempuan yang bekerja di warung kopi pangku Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik terjaring razia Satpol PP. Rencananya, mereka akan menjalani pemeriksaan kelamin. Hal itu untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit menular seksual.
“Karena sudah malam, pemeriksaan dilanjutkan besok (hari ini) pagi. Pemeriksaan kelamin kelima pramusaji ini di puskesmas alun-alun,” jelas Kasatpol PP Kabupaten Gresik Suprapto.
Suprapto menjelaskan, 5 perempuan itu bekerja di satu warung. Mereka terjaring razia Operasi Cipta Kondisi. Operasi tersebut melibatkan pihak polsek, koramil, dan kecamatan.
“Dalam rangka Operasi Cipta Kondisi ke Samaleak. Lima pramusaji kami amankan dari satu warung,” jelas Camat Kedamean Sukardi.
Sukardi menambahkan razia itu, dilakukan pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Sayangya, operasi tersebut diduga sudah bocor. Ketika petugas datang, banyak warung kopi pangku yang tutup. Digembok rapat oleh pemiliknya.
Namun, petugas menemukan sebuah warung yang masih buka. Dari satu warung tersebut, terdapat beberapa bilik kamar yang digunakan para pramusaji untuk melayani pria hidung belang.
“Tadi waktu kami datang, banyak warung yang sudah tergembok, kayaknya bocor tadi. Tapi ada satu warung yang buka. Memang Samaleak itu lokalisasinya berkedok warung-warung gitu. Di warung itu ada beberapa kamar untuk melayani,” tambah Sukardi.
Setelah membawa kelima pramusaji tersebut ke kantor Kecamatan, petugas membawa 5 wanita tersebut ke Kantor Satpol PP Kabupaten Gresik untuk dilakukan pembinaan.
“Setelah dari kantor kecamatan, kelima pramusaji ini kami akan bawa ke Kantor Satpol PP pusat,” tutup Sukardi.
Selain 5 pramusaji di Samaleak, Satpol PP Gresik juga mengamankan 4 perempuan pemandu lagu di warung kopi pangku wilayah Cerme. 4 perempuan itu juga akan menjalani pemeriksaan kelamin di puskesmas alun-alun. Hingga berita ini ditulis, Satpol PP masih mendata semua wanita yang terjaring razia di 2 lokasi itu.(tim/Sam)