Dalam rangka mendukung penguatan kapasitas kepemimpinan Kepala Sekolah dan pengembangan komunitas belajar di Kecamatan Bangsal, telah menyelenggarakan Lokakarya Kepemimpinan Sekolah dan Komunitas Belajar yang dihadiri oleh para kepala sekolah jenjang SD se-Kecamatan Bangsal pada Kamis (05/09/2024).
Workshop tersebut merupakan bagian dari upaya pengimbasan program Sekolah Penggerak Angkatan 3, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kepemimpinan yang kuat dan sinergi antara seluruh komponen sekolah. Dalam rangka mendukung penguatan kapasitas kepemimpinan Kepala Sekolah dan pengembangan komunitas belajar di Kecamatan Bangsal, telah menyelenggarakan Lokakarya Kepemimpinan Sekolah dan Komunitas Belajar yang dihadiri oleh para kepala sekolah jenjang SD se-Kecamatan Bangsal pada Kamis (05/09/2024).
Workshop tersebut merupakan bagian dari upaya pengimbasan program Sekolah Penggerak Angkatan 3, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kepemimpinan yang kuat dan sinergi antara seluruh komponen sekolah.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Ludfi Ariyono, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto). Kepala Sekolah yang hadir dalam lokakarya ini mendapatkan pemaparan tentang pentingnya kepemimpinan transformatif. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Ludfi Ariyono, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto). Kepala Sekolah yang hadir dalam lokakarya ini mendapatkan pemaparan tentang pentingnya kepemimpinan transformatif.
Kepala Sekolah juga diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya visioner, tetapi juga inspiratif serta berorientasi pada pengembangan sekolah. “Kepemimpinan transformasional adalah kunci dalam menciptakan perubahan positif di sekolah. Dengan visi yang kuat”. Kepala Sekolah juga diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya visioner, tetapi juga inspiratif serta berorientasi pada pengembangan sekolah. “Kepemimpinan transformasional adalah kunci dalam menciptakan perubahan positif di sekolah. Dengan visi yang kuat”.
Disisi lain, workshop ini juga membahas penerapan Kurikulum Merdeka, yang memberikan permulaan bagi sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Peserta lokakarya diajak untuk memanfaatkan kebebasan ini dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi menjadi fokus penting dalam pembahasan.
Kepala sekolah diajak untuk memanfaatkan teknologi guna mendukung proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi pengelolaan sekolah, dan memperluas akses informasi. Teknologi diharapkan menjadi alat yang mendorong inovasi dalam pendidikan.
Para peserta juga diingatkan tentang pentingnya evaluasi dan refleksi terhadap kinerja sekolah serta program-program yang telah dilaksanakan.
“Evaluasi secara berkala sangat penting untuk melihat keberhasilan program. Dengan refleksi diri, kita bisa terus belajar dan memperbaiki diri untuk mencapai hasil yang lebih baik,”. (gk/mjf) Disisi lain, workshop ini juga membahas penerapan Kurikulum Merdeka, yang memberikan permulaan bagi sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Peserta lokakarya diajak untuk memanfaatkan kebebasan ini dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi menjadi fokus penting dalam pembahasan.
Kepala sekolah diajak untuk memanfaatkan teknologi guna mendukung proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi pengelolaan sekolah, dan memperluas akses informasi. Teknologi diharapkan menjadi alat yang mendorong inovasi dalam pendidikan.
Para peserta juga diingatkan tentang pentingnya evaluasi dan refleksi terhadap kinerja sekolah serta program-program yang telah dilaksanakan.
“Evaluasi secara berkala sangat penting untuk melihat keberhasilan program. Dengan refleksi diri, kita bisa terus belajar dan memperbaiki diri untuk mencapai hasil yang lebih baik,”. (Abidah)