Gubug Marawati terletak di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tempat berkemah ini berjarak sekitar 29 Km dengan waktu tempuh sekitar 48 menit dari Kota Mojokerto. Namun, akses masuknya di Desa Sajen belum muat dilalui bus meski sudah dicor.
Yang membuatnya menarik, Gubug Marawati mempunyai panorama alam yang asri. Selain itu, udaranya masih sejuk karena terletak di kaki Gunung Welirang. Serunya lagi, pengelola menyediakan 13 tenda di atas dek kayu persis di tepi aliran Sungai Kromong.
Air sungai ini dari Gunung Welirang sehingga jernih. Arusnya berliku terbelah bebatuan. Gemericik aliran Sungai Kromong membuat suasana kian syahdu. Masing-masing tenda menghadap ke sungai tersebut. Sehingga detikers bisa menikmati panorama alam dan dinginnya Sungai Kromong.
“Kami memang menawarkan sensasi camping sambil menikmati sungai dan pemandangan gunung, ada water tubing juga,” kata Pemilik Gubug Marawati, Jumain (47) saat berbincang dengan detikJatim di lokasi, Jumat(30/12/2022).
Area camping di Gubug Marawati seluas 4.000 meter persegi. Bagi para pengunjung yang tidak kebagian tenda di tepi Sungai Kromong, pengelola menyediakan area tengah yang muat untuk 20 tenda sekaligus. Semua tenda dilengkapi colokan listrik yang baru bisa digunakan pukul 17.00 WIB.
Jumain menjelaskan tarif menginap di semua tenda dibuat sama. Pembedanya hanya ketika hari biasa (weekday) atau akhir pekan (weekend), serta perlengkapan tidurnya. Paket 1 ia patok Rp 200 ribu per malam di hari biasa dan Rp 250 ribu di akhir pekan. Detikers bakal mendapatkan tenda berkapasitas 4 orang lengkap dengan 4 bantal dan 4 sleeping bag.
Sedangkan paket 2 dibanderol Rp 150 ribu di hari biasa dan Rp 200 ribu per malam ketika akhir pekan. Wisatawan mendapatkan fasilitas tenda berkapasitas 4 orang beralaskan tikar saja. Oleh sebab itu, Gubug Marawati cocok banget untuk healing dengan budget minimalis.
“Tarif tersebut belum termasuk makan. Kalau tarif privat camping Rp 2,5 juta per malam di hari biasa, akhir pekan Rp 4 juta per malam,” jelasnya.
Eits, jangan kecil hati dulu. Sebab pengelola Gubug Marawati menyediakan fasilitas water tubing gratis. Sehingga detikers bisa mengarungi arus Sungai Kromong menggunakan ban. Namun, harus hati-hati bermain water tubing di tempat ini. Karena pengelola belum menyediakan petugas pendamping maupun peralatan safety.
“Kami sediakan 25 ban untuk water tubing. Ada tim yang memantau ketika hujan di bagian hulu. Sehingga pengunjung bisa kami peringatkan untuk setop water tubing,” terang Jumain.
Gubug Marawati juga dilengkapi 6 kamar mandi. Para wisatawan bisa menyewa meja dan kursi untuk nongkrong di tepi Sungai Kromong. Tarifnya Rp 15 ribu per malam untuk setiap item. Detikers juga bisa membuat api unggun untuk mengusir dingin ketika malam. Cukup dengan membeli kayu bakar Rp 50 ribu per ikat.
Untuk urusan makan dan minum, terdapat sebuah warung di objek wisata ini yang menyediakan beragam menu. Mulai dari nasi lodeh lauk tahu, tempe, telur atau ayam Rp 8-15 ribu, nasi pecel lauk tempe, tahu, telur atau ayam Rp 8-15 ribu, nasi tempe atau telur penyet Rp 10 ribu, nasi ayam penyet Rp 15 ribu, serta aneka mi instan Rp 8-18 ribu.
Tersedia juga paket grill 200 gram daging sapi marisani bulgogi Rp 45 ribu, 250 gram daging ayam marisani bulgogi Rp 30 ribu, serta steambot mix Rp 25 ribu. Warung di Gubug Marawati tentunya menyediakan aneka minuman hangat dan dingin. Para pengunjung juga bisa masak makanan sendiri di tempat ini.
“Sewa peralatan masak Rp 50 ribu dapat kompor elpiji, panci, wajan dan dandang atau alat menanak nasi,” tandas Jumain.
Bagi detikers yang tertarik menginap di Gubug Marawati disarankan lebih dulu memesan tempat. Yaitu dengan menghubungi nomor ponsel 0822-3036-3749. Untuk menjangkau bumi perkemahan ini sangat mudah. Karena sudah terdaftar di Google Maps dengan nama Gubug marawati. (nes/tim)
Sumber : https://www.detik.com