Jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci Makkah bertambah satu orang. Total ada 17 jemaah haji Debarkasi Surabaya. Ali Muksin Abdul Latif (56), jemaah haji kloter 36 asal Kota Surabaya meninggal di RS Arab Saudi (RSAS) terkait pencernaan (Digestive disease) pada Senin (18/7/2022).
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Abdul Haris mengaku dari 17 orang, tercatat 7 orang meninggal dunia pra azmuna (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Kemudian 5 orang masa armuzna, serta 5 orang yang meninggal pasca armuzna.
“Dari 17 jemaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di tanah suci, 11 orang di antaranya meninggal di Kota Mekkah, 3 orang di Mina, 2 di bandara, dan 1 orang di Madinah,” kata Haris kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Ia mengatakan, sebagian besar jemaah haji meninggal akibat penyakit jantung yang diderita. Data ini dilihat dari siskohat.
“Dari 17 kasus jemaah meninggal, 12 di antaranya karena cardiovascular diseases,” ujarnya.
Terkait dengan jemaah haji yang meninggal di tanah suci, terdapat asuransi yang akan diberikan ke ahli waris jemaah. Seluruh Jemaah Haji Tahun 1443H/2022M yang berangkat menuju Arab Saudi terhitung sejak berangkat dari rumah sampai tiba kembali di rumah, akan mendapatkan nilai manfaat dari asuransi PT Asuransi Takaful Keluarga.
“Jemaah haji yang meninggal dunia atau wafat bukan karena kecelakaan akan mendapatkan nilai asuransi sebesar Rp 39.886.009, jemaah haji yang meninggal dunia atau wafat karena kecelakaan akan mendapat nilai asuransi sebesar Rp 79.772.018. Serta jemaah haji ghaib yang dalam waktu 6 bulan sejak tanggal kepulangan kloter terakhir tidak ditemukan dapat dikategorikan meninggal dunia atau wafat mendapatkan Rp 39.886.009,” jelasnya.
Selain akan mendapat klaim asuransi, ahli waris jemaah haji yang meninggal dunia juga akan mendapat sertifikat haji atau badal haji. Kemudian mendapatkan 5 liter air zam-zam.
Berikut daftar nama jemaah haji meninggal dunia di tanah suci:
1. Bawuk Karso Samirun, 58 tahun kloter 8 asal Kabupaten Lamongan
2. Alfin Hartini Soengeb, 59 tahun kloter 9 asal Kabupaten Tulungagung
3. Fadlilah Muhaki Al Hapisa, 62 tahun kloter 22 asal Kabupaten Probolinggo
4. Samiran Mudjiono Kartoredjo, 64 tahun kloter 10 asal Kabupaten Nganjuk
5. Kiroatul Khoiroh Basari, 60 tahun kloter 37 asal Kota Surabaya
6. Sriwati Tilam Sari, 65 tahun kloter 38 asal Kota Mojokerto
7. Sawar Tawi Murjiya, 61 tahun kloter 30 asal Kabupaten Bondowoso
8. Makhulah Samian Pirak, 55 tahun kloter 4 asal Kabupaten Lamongan
9. Ngatminah Moenali Yusuf, 63 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya
10. Karno Karto Sido, 57 tahun kloter 6 asal Kabupaten Magetan
11. Titik Andayani Suwadi, 50 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya
12. Lilik Nurhasanah Judi, 49 tahun kloter 29 asal Provinsi Bali
13. Muhammad Yasin Matali, 64 tahun kloter 33 asal Kabupaten Sidoarjo
14. Siti Aminah Alip Rais, 62 tahun kloter 28 asal Kabupaten Banyuwangi
15. Watiah Saim Muksin, 51 tahun kloter 17 asal Kabupaten Pasuruan
16. Isbir Salim Hasib, 61 tahun kloter 24 asal Kabupaten Situbondo
17. Ali Muksin Abdul Latif, 56 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya
(Tim,/Sam)