Hingga sepekan setelah Kementerian Perdagangan menetapkan harga eceran tertinggi (HET), minyak goreng curah di Kabupaten Mojokerto masih mahal. Belum normalnya pasokan sampai tingkat pedagang eceran, disinyalir menjadi penyebabnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah mengatakan, harga minyak goreng curah di semua pasar tradisional saat ini masih tinggi. Sedangkan stok di semua pasar tradisional di Bumi Majapahit sore ini, 680 kg minyak goreng curah dan 12.957 liter minyak goreng kemasan.
Jika sesuai ketentuan Kementerian Perdagangan sejak 16 Maret 2022, HET minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg.
“Saat ini harga minyak goreng curah di pasaran masih Rp 17.500 per kg, masih tinggi, belum bisa sesuai HET,” kata Iwan saat mengecek stok minyak goreng kemasan di gudang distributor Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Selasa (22/3/2022).
Baca juga:
Jeritan Pedagang Surabaya Saat Harga Migor Curah Jauh di Atas HET
Iwan mensinyalir, masih mahalnya minyak goreng curah karena pasokan ke para pedagang di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto, belum normal.
“Mungkin pasokannya masih belum normal. Makanya kami bekerja sama dengan produsen maupun distributor penyedia minyak goreng curah, harapannya harga bisa sesuai HET,” terangnya.
Untuk menekan harga minyak goreng curah, lanjut Iwan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah produsen dan distributor untuk memfasilitasi distribusi ke masyarakat.
Dalam pekan ini saja, 23-26 Maret, pihaknya menyalurkan 24 ton minyak goreng curah ke Pasar Kedungmaling, Pasar Raya Mojosari, Pugeran dan Lespadangan.
Sasaran penjualan khusus para pedagang minyak goreng di pasar tradisional dan para pelaku IKM makanan. Pembelian dibatasi maksimal 100 kg. Harga khusus diberikan kepada para pedagang, yakni Rp 14.500 per kg. Sedangkan para pelaku IKM makanan, diberi harga sesuai HET Rp 15.500 per kg.
“Sehingga para pedagang bisa menjual ke konsumen sesuai HET. Kami upayakan fasilitasi distribusi ini berkelanjutan, satu minggu 2-3 kali sampai harga minyak goreng curah sesuai HET,” jelasnya.
Sore ini polisi juga ikut mengecek stok minyak goreng kemasan di distributor, PT Inti Niaga Jaya Karya, Jalan RA Basuni, Desa Japan, Kecamatan Sooko. Di gudang ini, petugas menemukan stok sekitar 1.200 dus atau 14.000 liter minyak goreng kemasan.
“Alhamdulillah sampai saat ini stok aman untuk wilayah Mojokerto. Kami belum menemukan penimbunan karena di sini didistribusikan seperti normal adanya. Kami siap melaksanakan penegakan hukum jika terjadi penimbunan,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar di lokasi.
Apip menambahkan, pihaknya bersama Satgas Pangan akan terus memantau stok dan rantai distribusi minyak goreng di Kabupaten Mojokerto.
“Kami awasi rantai suplai distribusi minyak goreng agar tak terjadi penyimpangan. Sehingga semua disiplin dalam distribusi dan mudah didapatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.(tim/Sam)