Wisata berujung maut terjadi Waduk Kedungombo (WKO) Boyolali, sebuah perahu wisata yang berisi 20 orang terbalik, sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan dan sembilan lainnnya tenggelam.
Informasi yang dihimpun oleh suaramerahputih.com, Tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian hingga Sabtu (15/5) malam telah berhasil menemukan enam orang. Semuanya dalam kondisi meninggal dunia.
“Sudah ada 6 korban yang berhasil ditemukan. Semuanya dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond, Sabtu (15/5) malam.
Masih ada tiga korban yang hilang atau belum ditemukan. Operasi pencarian dihentikan sementara karena kondisi sudah malam.
Minggu (16/5) pagi ini operasi SAR untuk mencari tiga korban perahu terbalik di WKO kembali dilanjutkan. Morry mengatakan pagi ini operasi pencarian rencananya akan dilakukan penyelaman.
Diketahui, peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (15/5) sekitar pukul 12.00 WIB. Bermula ketika rombongan wisatawan lokal itu hendak menuju warung apung di tengah Waduk Kedungombo, wilayah Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Sebanyak 20 orang itu, termasuk sejumlah anak-anak, diangkut menggunakan satu perahu.
“Ketika hendak sampai di warung apung, banyak yang maju (ke ujung perahu) untuk foto selfie. Sehingga posisi perahu menjorok maju dan akhirnya hilang keseimbangan, akhirnya terguling ke kanan,” ungkap Morry Ermond.
Perahu itu pun akhirnya terbalik. Teriakan histeris dan kepanikan pun terjadi. Sejumlah warga sekitar dan nelayan yang membawa perahu langsung mendekat untuk memberikan pertolongan. Sebanyak 11 orang berhasil dievakuasi dan diselamatkan. Sedangkan sembilan orang lainnya tenggelam.
Mendapat informasi kejadian tersebut, BPBD, Polres dan Kodim Boyolali langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim SAR dari berbagai organisasi dan beberapa daerah sekitar juga datang untuk membantu pencarian.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi juga langsung datang ke TKP, Sabtu (15/5). Buntut kejadian maut itu, objek wisata Waduk Kedungombo tersebut ditutup sementara.
“Perintah dari Bapak Kapolda Jawa Tengah, tempat wisata Waduk Kedungombo mulai hari ini sampai Senin (17/5/2021), ditutup,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, Sabtu (15/5).
Morry mengungkapkan, setidaknya ada dua protokol yang dilanggar di tempat wisata air WKO ini. Pertama yaitu protokol kesehatan di masa pandemi Corona atau COVID-19.
“Banyak kerumunan yang terjadi tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Kemudian perahu yang mengangkut (perahu yang terbalik) itu tidak menerapkan protokol kesehatan, 50 persen dari kapasitas angkut, namun ini justru dua kali lipatnya,” jelas Morry.
Pelanggaran kedua, lanjut dia, pelanggaran protokol keselamatan. Wisata air seharusnya setiap operator perahu harus menyediakan atau memiliki jaket pelampung bagi penumpang.
“Namun pada saat kejadian, kapal yang seharusnya diisi 12 orang penumpang, diisi lebih dari 20 orang dan tidak menggunakan peralatan keselamatan, pelampung keselamatan,” kata Morry.
Enam orang korban yang telah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal, semuanya sudah berhasil diidentifikasi. Dua di antaranya merupakan ibu dan seorang anaknya. Dari enam korban itu, dua berasal dari Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan dan empat dari Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Berikut enam korban tenggelam dalam peristiwa perahu terbalik di WKO yang telah ditemukan dan terindentifikasi.
1. Tituk Mulyani (38), warga Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
2. Naswa Cayla Welda (6), warga Kecamatan Karangrayung, Grobogan.
3. Destri (8), warga Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
4. Zamzam Tabah Oktaviana (7), warga Kecamatan Juwangi, Boyolali.
5. Tri Iriana Wahyu Ningtyas (27), warga Kecamatan Juwangi, Boyolali (ibu dari korban Zamzam)
6. Acek Jalil Rasid (4), warga Kecamatan Juwangi, Boyolali.
(Mya/tim)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)