Sudah hilang kontak lebih dari 24 jam yang lalu, kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Kapal tersebut membawa 53 orang personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal, sampai saat ini, TNI telah mengerahkan lima KRI, 1 helikopter dan 400 orang untuk melakukan operasi pencarian kapal selam tersebut.
Informasi yang dihinpun oleh suarajawatimur.com, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kronologi kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4) saat hendak melakukan latihan tembak rudal C802 dan Torpedo.
“Pada saat kemarin dilakukan latihan dulu, KRI Nanggala dan sesuai prosedur sudah dilakukan semua. Namun pada jam 02.30, sudah dilakukan isyarat terbit mulai latihan,” kata Yudo, Kamis (22/4).
Lalu pada pukul 03.00, ia menyebut KRI Nanggala meminta izin untuk menyelam pada kedalaman 13 meter dan siap untuk menembakkan torpedo.
Sesuai prosedur, ia mengatakan dalam penembakan itu, kapal selam akan didampingi oleh searider penjejak, untuk nantinya mengikuti apabila torpedo telah meluncur.
“Jam 03.00 sampai 03.30 geladak haluan KRI masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter,” kata dia.
Kemudian pada pukul 03.46, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala yang mulai menyelam dan tidak terlihat.
“Pada 03.36 sampai 03.46, terus menerus memanggil Nanggala tapi tak ada respons. Jadi seharusnya saat tenggelam tadi masih ada periskop, masih kelihatan, namun ini langsung tenggelam, tidak ada periskopnya,” kata dia.
Saat itu, ia mengatakan komunikasi sudah tidak terjalin. Seharusnya, kata dia, KRI Nanggala meminta otorisasi sebelum menembak.
Begitu akan diberikan otorisasi, dipanggil sudah tidak respons. Jam 04.17 kita terbangkan heli untuk melihat visual dan hasil nihil,” ucap dia.
Yudo menyebut, sesuai estimasi jadwal, seharusnya KRI Nanggala timbul pada pukul 05.15. Namun saat itu, KRI Nanggala tidak timbul di permukaan.
Pihaknya, kata dia, lalu memberlakukan isyarat sub missed. Seluruh unsur dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan latihan ditunda.
“Kemudian pada 06.46 kita lakukan isyarat sub missed. Seluruh unsur pengamanan dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan latihan ditunda,” tuturnya.
Selain itu, sudah ada dua negara yang telah memastikan akan mengirim kapal bantuan yakni Singapura dan Malaysia.
Untuk kapal rescue milik Singapura dijadwalkan tiba di perairan Bali pada 24 April, sedangkan Malaysia 26 April.(Mya/tim)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : CNN Indonesia (Naskah Berita Asli)