Puluhan warga di Probolinggo mengambil paksa jenazah pasien dengan gejala COVID-19 yang meninggal di rumah sakit dan akan dimakamkan dengan protokol kesehatan sesuai SOP pasien korona.
Informasi yang dihimpun suaramerahputih.com, pasien wanita yang meninggal tersebut berinisial L (61). Ia masuk RS PG Wonolangan, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (4/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kemudian, pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB pasien tersebut meninggal dunia. Meski hasil tes swab belum keluar, pihak rumah sakit memutuskan bahwa pasien tersebut akan dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19.
Setelah diumumkan meninggal, selang 1 jam puluhan warga dan keluarga pasien datang ke rumah sakit dengan menggunakan truk. Mereka merupakan warga Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Puluhan warga ini langsung masuk RS dan mengambil jenazah tersebut, lalu membawa pulang jenazah tersebut menggunakan truk dan peristiwa itu pun sempat menyebabkan kemacetan di jalan pantura Dringu.
Direktur RS PG Wonolangan, dr Mariani Indahri mengatakan, pasien ada penyakit bawaan sesak pernapasan. Dan ada dugaan ada gejala seperti terpapar COVID-19 dan masih tunggu hasil swab turun.
Oleh pihak keluarga dan warga, jenazah pasien gejala COVID-19 itu dimakamkan tanpa protokol kesehatan. Pihak kepolisian dan Satgas COVID-19 pun turun tangan menangani kasus ini.
Sementara AKBP Ferdy Irawan, Kapolres Probolinggo mengatakan, pihaknya bersama tim Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo langsung melakukan langkah dan mengejar untuk melihat proses pemakamannya, agar tetap dilakukan dengan protokol kesehatan dan testing juga tracing di desa tersebut.
“Untuk kasusnya, akan mengambil langkah tegas untuk proses hukum warga yang ikut ambil paksa jenazah, kami berharap secara sukarela menyerahkan diri ke kantor polisi,” tandasnya.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)