Jakarta- Ada 2 jenis varian baru Corona yang terdeksi masuk ke Indonesia pada Januari 2021, masuknya 2 varian baru ini jelas memperparah kondisi pandemi di Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) menduga varian baru corona jenis D614G telah masuk Indonesia sejak September 2020 lalu.
Informasi yang dihimpun oleh suaramerahputih.com, pemeriksaan sampel untuk mengetahui varian baru corona itu tidak hanya menggunakan tes PCR, tapi juga memerlukan metode Whole Genome Sequence (WGS) di laboratorium untuk mencari strain virus.
D614G
Deputi 7 Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto menduga varian baru corona jenis D614G masuk ke Indonesia sejak September 2020 lalu. Varian jenis baru ini diduga ditemukan pertama kali di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Corona jenis D614G ini juga ditemukan pertama kali di Inggris dan disebut lebih cepat menularkan virus.
“Ada dugaan masuknya varian baru dari Covid-19 D614G yang terdeteksi awal September 2020 di Jogja dan Jawa Tengah,” kata Wawan, dalam sebuah webinar belum lama ini.
Terkait dugaan tersebut, Wawan mengatakan BIN akan terus memantau perkembangan kemunculan Covid-19 jenis baru, termasuk D614G dan B117.
“Salah satu upaya antisipasi pemerintah adalah memperketat masuknya WNA (warga negara asing) ke Indonesia dan melarang penerbangan dari Inggris,” kata Wawan.
B117
Kemenkes mengumumkan dua kasus varian baru corona B117 di Indonesia pada 2 Maret 2021. Virus corona asal Inggris tersebut diketahui setelah dua pekerja migran Indonesia pulang dari Saudi Arabia pada akhir Januari lalu.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana mengatakan kedua pekerja migran tersebut kini sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Kasus pertama yakni M, warga Kecamatan Lemah Abang, mendarat di Bandara Soetta pada 28 Januari 2021. Kemudian kasus kedua A yang berasal dari Kecamatan Pedes, mendarat pada 31 Januari 2021.
Keduanya diketahui positif Covid-19 ketika menjalani tes swab PCR di Bandara Soekarno Hatta. Mereka pun menjalani isolasi di Jakarta hingga hasil tes swabnya negatif.
Belakangan Fitra mendapat kabar dari Kemenkes bahwa keduanya terpapar varian baru corona asal Inggris.
“Atas dasar itu, dua tim dari Dinkes Karawang, Dinkes Provinsi Jabar, dan Balitbang Kemenkes langsung bergerak cepat, untuk sampel langsung dilaksanakan Whole Genom Sequencing di Kemenkes,” ujar Fitra dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).
Corona B117 disebut-sebut lebih cepat menyebar. Ilmuwan menyatakan varian baru itu lebih menular 30-70 persen dari virus corona Wuhan.(Mya/tim)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : CNN Indonesia (Naskah Berita Asli)