Penyebaran virus corona baru atau covid-19 di Provinsi Jawa Timur cukup tinggi. Bahkan secara nasional, Jatim menduduki urutan kedua kasus covid-19 terbanyak setelah DKI Jakarta
Informasi yang dihimpun suaramerahputih.com, lonjakan kasus di Jawa Timur ini, dikarenakan banyak faktor. Diantaranya, masih banyak warga yang belum mematuhi aturan pembatasan sosial.
Sehingga, Pemprov Jawa Timur menyetujui perpanjangan pembatasan sosial berskala besar, PSBB, di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Sementara penyebaran Covid-19 di Jatim terdapat 57 klaster penularan. Diataranya ada tiga klaster terbesar, yakni klaster tenaga kesehatan haji, klaster ponpes temboro, serta klaster pabrik rokok Sampoerna.
dr Kohar Hari Santoso, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim mengatakan, sebelumnya klaster oenyebaran hanya ada 30, namum kini.bertambah menjadi 52 klaster.
dr Kohar juga menjelaskan, klaster di pelatihan petugas haji Indonesia atau TKHI di Asrama Haji Sukolilo Surabaya ditemukan 157 kasus. Sedangkan klaster Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan ditemukan 47 kasus.
“Klaster Temboro ini penyebarannya cukup luas ke berbagai daerah kabupaten dan kota, serta sampai ke Malaysia. Dan yang baru adalah klaster Sampoerna dengan 41 kasus,” jelasnya.
Kohar juga mengataka, ada klaster lain yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah klaster pasar di Bojonegoro yang berawal dari seorang pedagang sayur keliling.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih