Sekilas, Program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran memang tampak sederhana dan biasa. Namun tenyata, program ini sangat strategis dan bakan berdampak pada negara. Baik disektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Dalam rapat kabinet yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Program makan siang gratis sudah dibahas dan dimasukkan rencana kerja pemerintah (RKP) serta kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025. Sehingga pada tahun 2025 sudah mulai dilaksanakan secara bertahap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembicaraan yang muncul dalam rapat itu ialah anggaran untuk makan siang gratis seluruh anak Indonesia di berbagai wilayah adalah Rp 15.000 per anak,
Adapun menunya diserahkan ke masing-masing daerah dengan tetap berpatokan pada besaran anggaran Rp 15.000 per anak. “Di luar susu, dan menunggu dilepaskan ke daerah masing-masing kan, kita tidak menyeragamkan,” tegasnya
Kata Airlangga, terkait data sasarannya saat ini sudah ada, misalnya program di kementerian untuk ibu hamil dan balita adalah 22,3 juta. Data anak SD yang bisa diberikan bantuan 7,7 juta dari program sebelumnya. Begitu juga anak madrasah hingga SMA yang mencapai 12,5 juta.
Airlangga menegaskan bahwa program makan siang gratis bisa dilakukan pada tahun 2025 mendatang dan selanjutnya akan dilaksanakan sesuai tahapan-tahapannya.
Apa Dampak Besar Bagi Indonesia ?
Tim Pakar Prabowo dan Gibran mengkalkulasi biaya program prioritas makan siang gratis bagi anak sekolah, balita dan wanita hamil, untuk tahun pertama. Nilainya mencapai Rp 100 triliun – Rp 120 triliun. Dan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun.
Berita Lanjutan : Anggaran 450 T per Tahun, Program makan siang Gratis Bakal Libatkan Puluhan Ribu Desa Sediakan Ayam, Telor, Sayur, Ikan, Beras, Dll….