Akibat kekeringan, lima dusun di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menghadapi krisis air bersih. Sebagai tindakan darurat, pihaknya telah mengirimkan air bersih ke lima dusun yang terkena kekeringan, kata Stevie Peppy Maria, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang.
Area-area ini terkena kekeringan dan membutuhkan bantuan suplai air bersih yaitu Dusun Tondowesi dan Dusun Klitih, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Dusun Rapah dan Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan dan Dusun Serning, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng.
“Sampai hari ini, kami sedang melakukan penanganan pada 5 dusun di 3 desa pada kecamatan di Kabupaten Jombang. Sedang kami lakukan penanganan untuk (dampak) kekeringan,” ucap Peppy, Selasa (24/10/2023).
“Penanganan yang kami lakukan sementara ini penanganan darurat. Kami lakukan dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar masyarakat,” ucap Peppy.
Kepala Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Siti Roaini mengungkapkan, dampak kekeringan mulai dirasakan warganya yang tinggal di Dusun Tondowesi dan Dusun Klitih, sejak awal Oktober 2023.
Roaini menjelaskan, air bersih untuk warga Dusun Tondowesi dan Klitih, sebelumnya tersedia atau dipenuhi dari sumur warga maupun sumur bor dari program Pamsimas.
Namun, ungkap dia, sejak awal Oktober air dari sumur maupun sumur bor Pamsimas tidak lagi tersedia. “Sebelumnya ada (sumur bor) Pamsimas, tapi untuk saat ini, mungkin karena kekeringan terlalu panjang airnya tidak keluar,” kata Roaini.
Merespons kekurangan yang dialami warganya di Dusun Tondowesi dan Klitih, pihaknya telah mengajukan bantuan pengiriman air bersih untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga.
“Upaya kami meminta bantuan dari BPBD Jombang, Alhamdulillah, dua hari sekali ke sini (kirim air bersih),” ujar Roaini.
Dia menjelaskan, ketersediaan air bersih saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya, seperti untuk mandi dan memasak. Sedangkan untuk mencuci pakaian atau kebutuhan lainnya, warga memanfaatkan air sungai dengan menggali dasar Sungai Marmoyo yang sudah nyaris mengering. (kmp/ram)