Sejarah Lahirnya Pertalite, BBM Bersubsidi yang Bakal Hilang tahun 2024  

Mulai tahun depan, PT Pertamina (Persero) akan menghentikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) oktan RON 90 atau Pertalite. Pertamax Green 92, yang merupakan produk dari pencampuran Pertalite dengan etanol 7%, akan menggantikan Pertalite.

“Kami lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” ucap Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII dikutip dari Youtube DPR RI, Rabu, 30 Agustus 2023.

Pertamina berkomitmen untuk menggunakan bioenergi untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060, sehingga transisi ke BBM dilakukan. Pertamina akan berkonsentrasi pada penjualan Pertamax 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo di masa mendatang.

“Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7 persen etanol kami sebut e7, kedua Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol, ketiga Pertamax Turbo,” kata dia lagi.

Lantas, bagaimana sejarah Pertalite yang akan segera dihapuskan tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Sejarah Kemunculan Pertalite

Pertalite pertama kali diluncurkan pada Juli 2015 oleh Pertamina. Kala itu, bensin RON 90 ini dibuat dan dipasarkan guna memangkas konsumsi BBM subsidi, yakni Premium. Hal ini merupakan ide dan hasil kerja dari Ahmad Bambang yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pertamina.

Dalam sebuah wawancara, Bambang mengungkapkan bahwa kondisi laporan keuangan Pertamina pada akhir 2014 sebagian besarnya merugi. Ada 5 kelompok bisnis pemasaran yang merugi, dari total seluruhnya 10 kelompok bisnis. Salah satunya adalah kelompok bisnis ritel yang terdiri dari minyak tanah, Premium, Solar, dan Elpiji yang disubsidi oleh pemerintah.

Sementara itu, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan produk nonsubsidi mengalami surplus. Sayangnya, hal tersebut tidak mampu menutup kerugian dari BBM subsidi yang mencapai 97 persen.

Untuk mengatasi hal ini, Pertamina pun melakukan sejumlah terobosan. Dibuatlah sebuah produk baru yang terjangkau. Hal ini untuk memberikan alternatif pilihan BBM yang digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pada akhir Juli 2015 Pertalite pun hadir dengan harga yang lebih mahal dari Premium, tetapi lebih murah dari Pertamax.

Uji pasar Pertalite pertama dilakukan di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat. ‎Harga Pertalite saat itu dibanderol Rp 8.400 per liter. Pertamina menunjuk 68 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta untuk memasarkan Pertalite. Di Bandung uji pemasaran dilakukan di dua SPBU dan di Surabaya di 30 SPBU.

Pada 2016, produksi dan penjualan Pertalite pun terus dikebut oleh Pertamina. Langkah ini pun berhasil mengurangi konsumsi Premium menjadi 47 persen dan Pertalite naik hingga 33 persen. Seiring berjalannya waktu, pasar Pertalite pun semakin meluas dan banyak konsumen yang pindah dari Premium ke produk baru Pertamina tersebut. Pada 2017, Pertalite akhirnya berhasil mengambil alih posisi Premium sebagai bahan bakar minyak paling banyak dikonsumsi masyarakat.

Pada awalnya, Pertalite merupakan Jenis BBM Umum atau JBU yang tidak disubsidi pemerintah bersama Pertamax, Pertamina Dex, dan lainnya sebagainya. Tetapi, saat ini status tersebut telah berubah menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang disubsidi pemerintah seperti Premium

Rekam Harga Pertalite

Pada awal kemunculannya, Pertalite dijual dengan harga Rp 8.400 per liter. Tetapi, harga tersebut mengalami naik turun sebelum akhirnya ditetapkan sebesar Rp 10.000 per liter seperti sekarang. Berikut rekam harga Pertalite dari tahun ke tahun

– Juli 2015: Rp 8.400 per liter

– Maret 2016: Rp 7.750 per liter

– Oktober 2016: Rp 6.900 per liter

– Maret 2017: Rp 7.440 per liter

– Maret 2018: Rp 7.800 per liter

– Maret 2019: Rp 7.650 per liter

– Maret 2022: Rp 10.000 per liter (sampai sekarang) . (tmp/ram)

Viral, Istri Grebek Suami di Rumah Pelakor di Mojokerto, Ini Link Videonya

Baca juga :