Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan, akan ada pengecualian pembukaan kegiatan belajar mengajartatap muka di sekolah bagi daerah atau kecamatan yang tengah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro, pihaknya juga mengizinkan sekolah tatap muka dihentikan bila ada kasus positif covid.
Informasi yang dihimpun oleh suaramerahputih.com, pihaknya juga mengatakan, akan ada pengecualian khusus untuk daerah yang sedang melaksanakan PPKM.
“Misalnya satu daerah atau kecamatan sedang PPKM, itu satu situasi pembelajaran tatap muka bisa dihentikan sementara,” tuturnya, Selasa (30/3).
Kegiatan belajar mengajar di sekolah juga bisa disetop sementara bila ada kasus positif Covid-19 yang menginfeksi siswa, guru atau warga sekolah.
Ketika ada kasus didapati di lingkungan sekolah, kegiatan belajar harus segera disetop dan kepala sekolah harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
“Jadi bukannya kita diwajibkan tatap muka, tapi kalau infeksi tidak ada penutupan. Tidak itu salah. Kalau ada infeksi harus segera ditutup sementara sekolahnya,” kata dia.
Meskipun seluruh sekolah bakal mulai belajar tatap muka, Nadiem mengatakan kegiatan akan jauh berbeda dari pembelajaran di masa normal.
Pada dua bulan pertama warga sekolah dilarang melakukan kegiatan di kantin, olahraga, ekstrakurikuler dan kegiatan selain belajar di lingkungan sekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan diizinkan di bulan ketiga usai sekolah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sebelum dibuka, sekolah juga diwajibkan melengkapi daftar periksa yang ditetapkan pemerintah pusat untuk memastikan kemampuan sekolah menerapkan protokol kesehatan.
Mengutip data kesiapan sekolah milik Kemendikbud dalam situs sekolah.data.kemdikbud.go.id, baru 52,74 persen sekolah yang sudah mengisi daftar periksa tersebut per hari ini.
Sekolah yang sudah menjawab daftar periksa pun masih ada yang tidak memenuhi syarat dari segi fasilitas dan kemampuan penerapan protokol kesehatan yang diwajibkan.
Ada 11.230 sekolah mengaku tidak punya sarana cuci tangan, 39.852 sekolah belum punya desinfektan, 86.286 sekolah mengatakan tidak bisa menerapkan area wajib masker, 65.244 sekolah belum punya pengukur suhu tubuh.
Sebelumnya, Nadiem mendorong sekolah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelajaran tatap muka. Ia menginginkan semua sekolah sudah mulai dibuka pada Juli 2021.(Mya/tim)
Redaksi : Suara Merah Putih
Sumber : CNN Indonesia (Naskah Berita Asli)