Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook dan aplikasi pesan WhatsApp, yang memperlihatkan sebuah kejadian banjir menyeret puluhan mobil dan rumah disebut terjadi di Sukabumi ternyata kabar bohong alias HOAKS.
Video tersebut oleh banyak netizen disebut kejadiannya di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, padahal itu tidak benar.
Herdy Somantri, Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Sukabumi mengatakan, memang pada Senin (21/9/2020) sore, di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, dan beberapa wilayah lain diterjang banjir.
Namun, video yang buka terjadi di wilayah Sukabumi. “Itu salah (bukan di Cicurug). Hoax,” tegasnya, Selasa (22/9/2020).
Herdi juga mengimbau, agar warganet maupun masyarakat selalu menyaring informasi terlebih dulu, sebelum men-share di media sosial tanpa diketahui kebenarannya.
“Sebaiknya saring dulu berita sebelum share, kasian jika keluarga korban ada diluar Sukabumi mereka jadi panik,” ungkapnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Herdi juga mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial dengan lebih baik. “Terlebih agama Islam mengajarkan untuk kita selalu tabayun, atau mengkonfirmasi kebenaran sebuah informasi,” tambahnya.
Sementara itu, saat ditanyakan soal tempat kejadian di video tersebut, Herdi Somantri enggak berkomentar banyak. “Kita tidak mau berasumsi. Namun yang pasti itu bukan di Cicurug Sukabumi,” jelasnya.
Inilho, Penyebab Meninggalnya Wanita Muda di Jombang yang Kain Kafannya Dicuri
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Pos Basarnas Sukabumi Faber Sinaga. Dirinya juga menegaskan bahwa video tersebut hoaks.”Gak bener itu,” tandasnya.
Sementara mengutip Kompas.com, yang telah melakukan penelusuran cek fakta menyatakan, video yang beredar di media sosial dengan narasi banjir besar di Sukabumi, Jawa Barat, tidak benar.
Video tersebut bukanlah video yang merekam banjir di Sukabumi pada September 2020, melainkan tsunami di Jepang pada 2011.
Sementara banjir di Sukabumi, menurut Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna, peristiwa itu terjadi saat sungai di sekitar Perumahan Setia Budi Desa Bangbayang, meluap.
Dalam banjir tersebut ada ratusan rumah yang terdampak, mobil tenggelam dan dua orang hanyut. “Informasinya ada yang hanyut dua orang, sedang dalam upaya pencarian dan datanya masih diidentifikasi,” kata Daeng Sutisna.(tim/say)
Redaksi : Suara Merah Putih