Sebuah video yang menampilkan statemen bupati yang saling menyalahkan bahkan terjadi adu mulut tiba-tiba viral di media sosial.
Informasi yang dihimpun suaramerahputih.com, kedua bupati yang adu mulut itu adalah Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Boltim (Bolang Mongondow Timur) Sehan Salim Landjar.
Nah, dalam video tersebut Thoriq, Bupati Lumajang menyayangkan sikap Sehan, Bupati Boltim.yang menyebut menteri bodoh.
“Saya Cak Thoriq, Bupati Lumajang, saya tentu kecewa bila ada seorang bupati mengatakan menteri bodoh,” katanya.
“Kalau tidak salah Bupati Bolang Mongondow Timur,” lanjut Thoriq.
Dalam video tersebut, Thoriq juga menyampaikan bahwa para menteri saat sedang bekerja keras untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada di seluruh daerah.
Kata Thoriq, Kalau ada bupati menyatakan menteri bodoh, dirinya justru mempertanyakan, jangan-jangan bupati tersebut tidak bisa mengurus daerahnya. “Jangan-jangan enggak bisa mengurus wilayahnya,” ujarnya.
Dalam video tersebut, Thoriq justru berterima kasih pada menteri yang telah melakukan upaya terbaik bagi masyarakat.
Sementara, Bupati Boltim Sehan langsung menanggapi video Thoriq tersebut.
Sehan menilai, dirinya merasa tidak boleh memberi bantuan beras ke rakyatnya yang mendapat BLT, meskipun bantuan BLT tersebut belum datang.
Sehan pun menanggapi video dari Bupati Lumajang tersebut. “Perlu diingat Bupati Lumajang, anda cuma kasih lima kilo, saya minimal 15 kilo dan beras premium,” ujarnya.
Kemudian, Sehan juga mengatakan, dirinya tidak memotong gaji PNS untuk memberi bantuan tersebut. Sehan juga menilai kalau Thoriq (Bupati Lumajang) tidak tahu kondisi masyarakat di Boltim.
Katanya, untuk mendapatkan uang Rp 600 ribu, warganya perlu mengeluarkan uang yang cukup banyak. “Anda tidak tahu, uang ratusan ribu, untuk mendapatkan uang Rp 600.000. Saya mencak-mencak di situ,” katanya.
Sehan yang terlihat kesal juga menuding soal kinerja Bupati Lumajang. “Anda juga kasih sedikit, lalu kerja, kerja, kerja apa. Saya sudah 4 April udah mulai, anda baru mulai sekarang,” ungkapnya.
Sementara terkait video yang viral tersebut, Thoriq Haq, Bupati Lumajang menjelaskan, polemik itu berawal dari pernyataan Bupati Boltim yang dinilai kurang pantas. Yaitu, menyebut menteri bodoh.
Menurut Thoriq, protes boleh saja, namun seharusnya kalimat itu tidak muncul. “Prinsipnya, Protes dengan menteri boleh saja. tapi kalau sampai menyebut bodoh, goblok, perlu dikoreksi,” ungkapnya Kamis (7/5/2020).
Thoriq juga mengatakan, sekarang semua kondisi sedang tidak stabil, hotel sepi, usaha macet, pekerjaan harian juga dalam kondisi tidak normal. Sehingga, perlu cara yang luar biasa untuk mengatasi dampak pandemi dan harus dipahami.
Nah, pemimpin punya kewajiban untuk berinovasi agar masalah bisa diatasi. Bupati Lumajang ini mencontohkan Bupati Boltim yang mengeluh soal rumit membuat tabungan untuk warganya.
Nah, seperti apa ribetnya, Sekarang zaman sudah berubah, buka tabungan enggak perlu buku, pakai akun virtual. “Masak segitu ribetnya membuat tabungan,” katanya.
Kata Thoriq, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati rumitnya mssalah tersebut. Selain kecanggihan teknologi, juga bisa turun langsung melalui kecamatan, tanpa harus ke kota. “Itu kalau dipikir ruwet ya ruwet, tapi kalau dipikir mudah ya mudah,” pungkasnya.(tim/say)